Minggu, 02 Juni 2013

ISTERI SEBAGAI KEKASIH

Allah Arrahman berfirman dalam Al Qur'an Al Kariem :
“Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allahtelah memelihara mereka” (al Quran, surat an Nisa:34)
Wanita shalihah adalah sebaik-baiknya perhiasan bagi seorang suami dalam kehidupan di dunia.
Setelah ketaqwaan, tidak ada kebaikan yang lebih besar yang dikaruniakan Allah kepada seorang hamba mukmin, kecuali istri yang shalihah.


Mereka jika dipandang menarik hati. Senantiasa menjaga kehormatan dirinya dan suaminya.
Tutur katanya lembut menawan penuh ketaatan karena Allah semata. Penuh kesabaran menghadapi ujian kehidupan.Mereka pelipur lara dikala duka. Kawan menyenangkan dalam keceriaan. Ketajaman jiwanya dapat merasakan kapan suami mereka berbahagia dan kapan dalam keadaan gundah gulana. Menjadi penyemangat selalu dalam menjunjung kebenaran.

Berbahagialah seorang suami yang mendapatkan istri shalihah. Ia adalah kekasih sejati. Akan sempurna kebahagiaan ini jika perannya sebagai suami, semakin mengokohkan peran istri sebagai kekasih sejatiSiapakah istri yang menjadi kekasih sejati?
Kekasih sejati itu ada pada ketaatannya kepada Allah dan sikapnya memelihara cinta kepada suami baik ketika berdekatan ataupun ketika berjauhan. Ini adalah cinta murni yang tak berkurang karena ruang memisahkan dan tak surut seiring berjalannya waktu.Cinta sejati hanya tumbuh jika disemai di atas ladang subur kecintaan kepada Allah ar Rahman.

Cinta yang tumbuh di atas iman. Dua orang yang saling mencinta karena Allah semata akan mendapatkan kelezatan iman. Pastilah ketentuan ini berlaku bagi pasangan suami-istri.(ada hadits yang menyatakan kelezatan iman akan diperoleh dengan 3 kondisi/syarat ... salah satunya mencintai saudaranya dengan landasan cinta kepada Allah saja)
Seorang suami memiliki peran penting dalam membantu menumbuhkan peran istri sebagai kekasih. Ia pun mesti menjadi kekasih sejati. Senantiasa memelihara hatinya untuk mencinta karena Allah semata.
Secara kejiwaan, ia mesti memelihara sikap lembut dan kasih sayang.

Senyum adalah shadaqah, maka istrinya menjadi orang yang paling berhak memperoleh senyum termanis yang ia miliki.Membantu orang lain adalah perbuatan mulia, maka istri adalah orang yang paling patut mendapatkan uluran tangannya.

Mendengarkan orang lain adalah sikap komunikatif terpuji, maka mendengarkan cerita suka dan gundah istri adalah realisasi kebaikan terindah dalam akhlak muslim. Sebaik-baik muslim adalah yang paling baik perilakunya kepada istri mereka.
(kalimat terakhir didasarkan pada hadits, "khairukum, khairukum linisaa-ikum"Berpenampilan menarik adalah bagian dari shadaqah seorang muslim buat saudaranya yang lain, maka berpenampilan menarik dihadapan istri adalah bagian dari shadaqah yang diutamakan.

Telitilah, pakaian seperti apa dan warna apa yang paling disukainya. Sebaliknya sampaikanlah penampilan mana yang paling disukai padanya.
Memberikan fasilitas baginya untuk merawat tubuhnya adalah bagian dari nafkah yang patut diberikan suami.(seperti kajian lalu, beberapa bagian kajian memang buat para suami ... silakan akhwat filLaahi jadikan sbg bahan dialog di rumah ... atau buat dijadikan refrensi mendapatkan calon suami yang shalih)
Ketajaman sensitifitas membaca suasana jiwa amat diperlukan dalam interaksi suami-istri.
Begitu kenalnya Rasul saw akan suasana jiwa istrinya, Aisyah, hingga beliau mengetahui kapan istrinya ini senang dan kapan marah, hanya dengan pilihan kata yang disebut sang istri.
“Jika kau senang kau pasti berkata ‘tidak demi Rabb Muhammad’, tapi jika kau marah kau berkata ‘tidak demi Rabbnya Ibrahim’ Aisyah hanya tersenyum dan menjawab,”Benar ya Rasulullah, aku hanya ingin menghindari menyebut namamu.”

“Jika kau senang kau pasti berkata ‘tidak demi Rabb Muhammad’, tapi jika kau marah kau berkata ‘tidak demi Rabbnya Ibrahim’ Aisyah hanya tersenyum dan menjawab,”Benar ya Rasulullah, aku hanya ingin menghindari menyebut namamu.
”Dalam bertutur kata, panggilah istri dengan panggilan sayang yang disukainya.
Nyatakanlah cinta kepadanya di banyak kesempatan secara tulus dan jujur. Ini bagian dari sunnah dari Nabi Muhammad Shallallahu Alayhi Wassalam.
Diantara cara mengungkapkan cinta tanpa ucapan ‘aku cinta kamu’ adalah dengan pujian yang tulus.Rangkaian kalimat di bawah ini adalah contoh ungkapan verbal dalam memberitahu pasangan hidup kita akan kebaikannya. Beri tahukan keindahan yang patut disyukuri yang ada padanya. Ini akan meningkatkan rasa cinta kasih diantara suami-istri.
“Istriku tahukah, makin hari aku makin menemukan butir-butir mutiara kebaikan padamu. Ternyata kamu seorang yang lembut. Kamu mengerti kapan dan bagaimana cara mengingatkan aku saat semangat ini melemah.

Caramu mendengarkan luapan rasa senangku, sungguh membuat diriku berarti.""Aku tahu kamu begitu lelah memikul tugas di rumah dan di luar rumah. Namun kamu mengisahkan langkah-langkahmu menjalani segenap amanah da’wah ini dengan penuh suka cita.
Istriku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang melimpah.”tentu ada seribu satu cara mengungkapkan rasa kasih dan sayangbagi para muslimah, surprise kecil di rumah bisa menjadi wasilah perekat cintabelilah bunga melati, hiaslah kamar denganya ... insya Allah suami akan merasakan pesan-pesan kasih sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar